Hembusan angin malam Lantunan irama cinta
Tetesan airmata yang tak sanggup menahan rasa
Aku sendiri disini terdiam terpaku, mencoba melukiskan wajahmu
di angan
Sebaris doa cinta ku panjatkan kepada sang Pencipata kau dan
aku
Sisa-sisa
mimpi semalam masi terasa membekas
Dimana
disana kau mampu meyirami bunga-bunga asa
Asaku tuk
dapat menggelar sajadahku bersamamu
Mengarungi
lembaran-lembaran takdir TUHAN yang tak pernah ku tahu
Wahai lelaki sang penggenggam hatiku, mau kah kau tahu
perjuangan hidupku???
Dunia kurasa terlalu merejamku dengan caciannya, tanpa ku
tahu apa salahku
Mereka tak peduli berapa banyak bulir-bulir yang jatuh di
pipiku
Ku terasing dari dunia fana, kau tahu itu??!!
Aku
hanyalah wanita biasa, ku tak memiliki apa yang mereka punya..
Aku tak
secantik Zulaikha , Tak sepandai Aisyah ,
tak sekaya Bilqis
Tak pula setegar Fatimah , apalagi semulia
Khodijah
Mungkin
itu alasannya mereka gemar sekali menyudutkanku dan mendamparkan tubuhku
Tapi yang kutahu pasti TUHAN Sang Maha Adil
Suatu hari ku akan melihat mentari menyimpulkan senyum
terindahnya yang hanya untukku
Dan seolah berkata “ hai kau wanita, waktu kini berpihak
padamu , tunjukkan pada mereka !!!”
Kau pasti akan mengerti , ku yakin itu..
Biarlah kini hidupku bak di
neraka, menahan perih goresan kata
Kesepian
dan Kesunyian teman sejatiku, inilah jalan hidupku
Asalkan
kau tak pernah berbuat seperti mereka kepadaku
Karena
kekuatanku semua ada didirimu...